Kisi-kisi Soal dan Kunci Jawaban Ujian Sekolah Agama Katolik SMP
Menjelang akhir tahun pelajaran tentu saja guru mempersiapkan perangkat penilaian. Salah satu perangkat penilaian yang wajib dikerjan guru adalah penyusunan kisi-kisi soal untuk peserta didik yang akan menyelesaikan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.
Pada kesempatan ini kami akan membagikan kisi-kisi soal untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kisi-kisi soal yang kami bagikan ini merupakan kisi-kisi yang telah disesuaikan dengan kisi-kisi soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional tahun 2018.
Kami merasa perlu untuk membagikannya kembali di sini dan kiranya membantu bapak dan ibu guru yang alami kesulitan dalam menyusun kisi-kisi Ujian Sekolah (US). Untuk melihat kisi-kisi soal selengkapnya silakan DOWNLOAD DI SINI
Foto oleh Pragyan Bezbaruah dari Pexels |
A. Soal Pilihan Ganda
A. Manusia sama dengan Allah
B. Manusia seperti Allah
C. Manusia setia kepada Allah
D. Manusia serupa dengan Allah
2. Contoh tindakan manusia yang seusai dengan keberadaan dirinya sebagai citra Allah adalah …
A. Menerima kelbihan dan menolak kekurangan
B. Menerima diri dengan segala kekurangan dan kelebihan
C. Menegejek teman yang berbeda kemampauan
D. Bergaul dengan teman yang memiliki kemampuan yang sepadan
Sebab hal Kerajaan Surga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
A. Pasrah kepada Tuhan
B. Minta didoakan orang tua
C. Bertanggungjawab dan mengembangkan
D. Tekun berlatih
A. Meminta Vero meninggal rumah dan merantau untuk mencari nafkah
B. Memberikan uang sebagai modal usaha agar menjadi orang sukses
C. Menasihatinya agar tetap ke sekolah karena perempuan dan laki-laki mempunya derajat yang sama
D. Meminta orang tua Vero untuk tidak memberi kesempatan kepadanya melanjutkan sekolah
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
A. Satu kasih, satu jiwa dan satu pengharapan
B. Satu pengharapan, satu kasih dan satu tujuan
C. Satu jiwa, satu tujuan dan satu pengharapan
D. Satu jiwa, satu kasih dan satu tujuan
A. mengembangkan sikap saling memahami
B. sekolah bukan merupakan bagaikan suatu pusat kegiatan kemajuan
C. Tidak melibatkan keluarga-keluarga dan para guru
D. Mempersenjatai masyarakat sipil dan segenap keluarga manusia.
Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas mendidik itu, sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua: menciptakan lingkungan keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa, sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka. Maka keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama keutamaan-keutamaan sosial, yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat. Adapun terutama dalam keluaraga kristen, yang diperkaya dengan rahmat serta kewajiban Sakramen Perkawinan, anak-anak sudah sejak dini harus diajar mengenal Allah serta berbakti kepadaNya dan mengasihi sesama, seturut iman yang telah mereka terima dalam Baptis. Disitulah anak-anak menemukan pengalaman pertama masyarakat manusia yang sehat serta Gereja. Melalui keluargalah akhirnya mereka lambat-laun diajak berintegrasi dalam masyarakat manusia dan umat Allah. Maka hendaklah para orang tua menyadari, betapa pentinglah keluarga yang sungguh kristen untuk kehidupan dan kemajuan umat Allah sendiri.
A. Pendidik yang pertama dan utama
B. Memenuhi kebutuhan biologis
C. Memenuhi kebutuhan psikologis
D. Mewujudkan kasih yang tanpa batas
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkanMusa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
A. Membantu teman yang miskin
B. Mengunjungi panti asuhan
C. Mengunjungi orang sakit
D. Mendoakan sesama yang menderita
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
A. Mengandalkan kekayaan
B. Berserah kepada Allah
C. Tidak memiliki harta
D. Kasih persaudaraan
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
A. Yesus adalah anak Maria dan Yosuf
B. Yesus sungguh-sungguh manusia
C. Yesus lahir di kandang Betlehem
D. Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia
A. Mendengarkan nasihat orang tua
B. Memberi sedekah kepada pengemis yang lapar
C. Rajin mengikuti perayaan ekaristi
D. Memberi pakaian bekas kepada pemulung
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaranx rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan rotiy dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
A. Segala kepunyaan mereka adalah miliki pribadi
B. Mengikuti katekese bersama
C. Tidak peduli terhadap sesama
D. Berkumpul memecahkan roti dan berdoa bersama
A. Menolong orang susah dan menderita
B. Menggerakan umat untuk tekun berdoa
C. Mempersatukan semua angota gereja
D. Meneguhkan iman umat
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah." Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
A. Para rasul dapat membuat mujizat
B. Memberanikan para rasul untuk bersaksi tentang Kristus
C. Para rasul mempermandikan banyak orang
D. Roh Kudus mempersatukan para murid
1. Memaafkan orang yang bersalah
2. Melayani orang miskin
3. Mengikuti doa bersama dalam lingkungan
4. Meberikan sumbangan berupa uang untuk membangun Gereja
Peran masing-masing anggota Gereja ditunjukan oleh nomor …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
A. Liturgia
B. Koinonia
C. Diakonia
D. Kerygma
1. Permandian/Baptis
2. Tobat
3. Ekaristi
4. Krisma
5. Pengurapan Orang sakit
6. Perkawinan
7. Imamat
Yang termasuk dalam sakramen inisiasi adalah . . . .
A. Baptis, Tobat, Ekaristi
B. Ekaristi, Krisma, Imamat
C. Baptis, Ekaristi, Krisma
D. Krisma, Perkawinan, Tobat
Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh . Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh , ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan . Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."
A. Rela mengampuni
B. Bertobat dan kembali kepada Bapa
C. Menjual harta kepunyaannya
D. Hidup berfoya-foya
Simon tinggal bersama dengan ibu dan adik nya di sebuah desa kecil yang jauh dari perkotaan. Ayahnya yang telah lama meninggal membuat Simon harus bekerja keras untuk memenuhi kebuthan hidup seluruh keluarga.
Karena di rasa tuntutan hidup yang semakin berat maka Simon memutuskan untuk merantau ke kota. Sesampai di kota Simon mulai melamar untuk bekerja dari satu tempat ke tampat lainnya. Namun karena tidak memiliki ijasah maka tidak ada satupun yang menerimanya untuk bekerja.
Akhirnya Simon mulai memutuskan untuk mencuri dan merampok. Pekerjaan tersebut cukup mendatangkan banyak uang. Uang diperolehnya dipakai untuk kesenangannnya sendiri. Lama kelamaan Simon mulai merasa tidak nyaman karena tindakan tersebut tidak sesuai dengan kehendak Allah. Simon akhirnya bertobat dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan hidup sederhana seperti dahulu.
A. Berdosa – bertobat – menyadari kesalahan – menyesali dosanya
B. Berdosa-menyesalia kesalahan-bertobat-menyadari kesalahan
C. Berdosa-bertobat-menyesalai kesalahan-menyadari kesalahan
D. Berdosa – menyadari kesalahannya-menyesali dosanya– bertobat
Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
A. Memanggil penatua jemaat, mendoakan, mengoleskannya dengan minyak dalam nama Tuhan
B. Mendoakan, memberi bantuan, mengoleskannya dengan minyak dalam nama Tuhan
C. Mengoleskannya dengan minyak dalam nama Tuhan, Memanggil penatua jemaat dan memberi bantuan
D. Memberi bantuan, memanggil penatua jemaat, mendoakan,
Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, upaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
A. Allah
B. St. Paulus
C. Patung-patung berhala
D. Orang kudus
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
A. Mengikuti perayaan ekaristi
B. Tekun berdoa
C. Rajin membaca Kitab Suci
D. Mengunjungi teman yang sakit
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? Kamu lihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatanperbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut: “Sahabat Allah.” Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena. perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orangorang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatanperbuatan adalah mati.
A. Ke gereja setiap hari Minggu
B. Berdoa setiap hari
C. Menolong sesama yang membutuhkan
D. Rajin berziarah ke gua Maria
A. Memimpin perayaan ekaristi
B. Menjadi misdinar/ putra-putri altar
C. Memberikan pendampingan penerimaan sakramen perkawinan
D. Ikut aktif dalam kegitan bakti sosial
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
A. Membaca buku-buku rohani
B. Rajin berdoa pribadi
C. Membuat tanda salib saat masuk gereja
D. Memberi sumbangan ke panti asuhan
A. Rajin membaca Kitab Suci
B. Membaca buku novel
C. Rajin menonton televisi
D. Ikut kegiatan penghijauan
A. Mendapat pelayanan administratif
B. Mengikuti perayaan ekaristi
C. Merima sakramen-sakramen
D. Mendapat pelayanan rohani
1. Acuh tak acuh.
2. memberi sedekah kepada pengemis
3. Suka menindas orang lain.
4. Pandang bulu.
5. memberi bantuan kepada orang yang mendapat musibah
6. menolong teman
7. menghormati yang lebih tua
Perilaku yang menunjukkan penghargaan martabat manusia seperti tertulis dalam daftar di atas, tedapat pada nomor . . . .
A. 2, 5, 6, 7
B. 1, 2, 5, 7
C. 2, 4, 6, 7
D. 1, 3, 5, 7
Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?” Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia. Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” Lalu kata Yesus kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain. Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.
A. Menolak kekerasan
B. Melindungi dan membela kehidupan
C. Menghindari orang yang menderita
D. Taat pada tradisi nenek moyang
Ananias dan Safira (Kis 5:1-11)
Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu.
A. Terbuka menyampaikan keunggulan diri
B. Berani berkata tidak jika menguntungkan pribadi
C. Berani menyampaikan hal yang sebenarnya
D. Berani melawan walaupun salah
A. Mengambil buku dan pensil milik teman
B. Bersama teman mengerjakan soal ulangan
C. Memberi bantuan kepada teman dekat
D. Berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan
A. Alam kurang bersahabat
B. Keserakahan manusia
C. Kutukan Tuhan
D. Manusia peduli terhadap alam
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
A. Mengelolah dan melestarikan
B. Beranak cucu dan bertambah banyak
C. Memenuhi bumi
D.Menebang hutan lindung
A. Ikut berpuasa dengan teman yang sedang berpuasa
B. Ikut terlibat dalam kerja bakti membangun rumah ibadah
C. Mengikuti ibadah teman yang berbeda agama
D. Mengajak teman untuk mengikuti ibadah kita
Hinduisme mencari kebebasan dari kesesakan keadaan kita entah melalui bentuk-bentuk hidup berulah-tapa atau melalui permenungan yang mendalam, atau dengan mengungsi kepada Allah penuh kasih dan kepercayaan. Buddhisme dalam pelbagai alirannya mengakui, bahwa dunia sebagai berubah ini sama sekali tidak mencukupi, dan mengajarkan kepada manusia jalan untuk dengan jiwa penuh bakti dan kepercayaan memperoleh keadaan kebebesan yang sempurnah, taua-entah dengan usaha sendiri entah berkat bantuan dari atas – mencapai penerangan yang tertinggi. Demikian pula agama-agama lain yang terdapat di selurh dunia, dengan pelbagai cara berusaha menanggapi kegelisahan hati manusia, dengan menunjukan pelbagai jalan, yakni ajaran-ajaran serta kaidah-kaidah hidup maupun upacara-upacara suci. Gereja Katolik tidak menolak apapun yang ada dalam agama-agama itu, serab benar dan suci. Dengan sikap yang hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara berindak dan hidup, kaidah-kaidah, serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri. Tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran yang menerangi semua orang.
A. Hinduisme mengajarkan tentang pembebasan batin
B. Gereja Katolik tidak mengakui perbedaan
C. Semua agama menanggapi kegelisahan hati manusia
D. Gereja Katolik Mengakui kebenaran dalam agama-agama lain
Ayah Anisa pindah tugas ke sebuah kota kecil jauh dari tempat sebelumnya. Yang paling menyedihkan adalah Anisa harus meninggalkan teman-temannya. Hari-hari pertama dirasanya sangat sepih karena tidak mempunya teman. Setelah beberapa hari Anisa akhirnya mempuyai beberapa teman baru. Semua dijalaninya dengan gembira dan senang hati. Angel adalah temannya paling akrab. Keduanya menganut agama yang berbeda. Angel beragama Katolik dan Anisa beragama Islam. Keduanya menjalankan ajaran agamanya tanpa ada rasa curiga dan cemburu. Hal itu ditunjukan dengan saling memberikan ucapan selamat dan mengunjungi saat merayakan hari raya masing-masing agama. Mereka akhirnya merasakan bahwa perbedaan yang mereka miliki sebagai sebuah kekayaan yang perlu dijalankan dengan penuh cinta kasih.
A. Angel dan Anisa saling memahamai dan menghomati
B. Anisa mengajak Angel mengikuti kegiatan keagamaannya
C. Hari raya sangat membahagiakan keduanya
D. Angel menerima Anisa sebagai sahabatnya
Teks Kitab Suci di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam mengejar cita-cita kita harus menyandarkan pada bantuan Tuhan. Tujuan dari pernyataan ini adalah . . . .
A. Tuhan bersedia membantu apabila kita memohon
B. Perbuatan kita harus sesuai dengan kehendak Allah
C. Kita tetap rendah hati dan selalu mengandalkan Tuhan
D. Cita-cita kita berharga di mata Tuhan
A. Mendapatkan banyak anak atau keturunan
B. Keikutsertaan manusia dalam karya keselamatan Allah
C. Usaha untuk memperoleh kekuasaan
D. Mempersatu kedua keluarga
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian Ia menunjukkan tangan-Nya dan Lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersuka cita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa menuguts Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dengan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni disa orang dosanya diampuni dan jika kemu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
A. Mengampuni dosa/ melayani Sakramen Tobat
B. Memimpin perayaan ekaristi
C. Memecah-mecahkan roti dan berdoa
D. Melayani sakramen-sakramen inisiasi
A. Kemurnian, Kekudusan, Ketaatan
B. Ketaatan, Kemurnian, Kekudusan
C. Kekudusan, Kemiskinan, Kemunian
D. Kemiskinan, Ketaatan, Kemurnian
Angin Ribut Diredakan
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang”. Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu tempat Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu, Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka muridmurid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 41Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?
Kebangkitan Yesus
Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati. Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit , sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu." Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut . Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Terang para bangsalah Kristus itu. Maka Konsili suci ini yang terhimpun dalam Roh Kusud ingin sekali menerangi semua orang dengan cahaya Kristus yang bersinar pada wajah Gereja dengan mewartak injil kepada semua makluk (Mrk 16:15). Namun gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen yakni tanda dan sarana persatuan mesrah dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Maka dari itu menganut ajaran konsili-konsili sebelum ini gereja bermaksud menyatakan dengan lebih cermat kepada umat-Nya yang beriman dan kepada seluruh dunia, manakah hakikat dan perutusannya bagi semua orang. Keadaan zaman sekarang lebih mendesak gereja untuk menunaikan tugas ituyakni supaya semua orang yang dewasa ini tergabungkan secara lebih erat berkat berbagai hubungan sosial, teknis dan budaya, memperoleh kesatuan sepenuhnya dalam Kristus.”
1. Pilihan Ganda
1. D 2. B 3. C 4. A 5. D 6. A 7. A 8. C 9. B 10. D
11. B 12. D 13. C 14. B 15. B 16. A 17. C 18. B 19. D 20. B
21. A 22. D 23. C 24. B 25. D 26. A 27. B 28. A 29. B 30. C
31. D 32. B 33. A 34. B 35. D 36. A 37. C 38. B 39. A 40. D
41. Empat (4) contoh sikap dalam menghadapi keterbatasan diri!
1. Menyadari keterbatasan diri
2. Memohon pertolongan Tuhan untuk mengatasi keterbatasan
3. Rendah hati memohon bantuan dari orang lain yang lebih mampu
4. Bekerja sama dengan orang lain untuk saling membantu
1. Memberikan harapan baru bahwa ada harapan yang lebih baik setelah kematian.
2. Setelah mengalami kegagalan, kita harus berusaha untuk bangkit.
1. Faktor alam, Hal ini terjadi karena perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi saat ini menyebabkan lingkungan menjadi tidak sesuai untuk mendukung kehidupan manusia.
2. Faktor manusia, Kerusakan lingkungan yang terjadi dikarenakan eksplorasi sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan
1. Ada orang yang memandang bahwa perkawinan sebagai kontrak atau perjanjian
2. Perkawinan hanya untuk mendapatkan anak atau keturunan.
3. Perkawinan sebagai usaha untuk memperoleh status, harta warisan, kekuasaan
0 Response to "Kisi-kisi Soal dan Kunci Jawaban Ujian Sekolah Agama Katolik SMP"
Posting Komentar